Sunday, September 19, 2010

last post for september

"some dreams are so powerful to become real."
quotation from The Adventure Of Sharkboy And Lavagirl

***

halo semuaaa!! :D *senyum sumringah*

akhirnya, setelah berjam-jam lamanya, resensiku SELESAAAAAIII!!!!

ini dia! jangan lupa komen!



Dendam Saudara Kembar

Judul novel                : Tidak Hilang Sebuah Nama
Nama pengarang         : Galang Lufityanto
Penerbit                    : Era Intermedia, Solo
Tahun terbit               : Cetakan 10, September 2004 
Tebal buku                 : 216 halaman
Jenis kertas               : HVS putih
Warna cover              : Dominan merah
ISBN                          : 979-3316-42-X

Novel berjudul Tidak Hilang Sebuah Nama karya Galang Lufityanto ini mengangkat tema dendam dalam persaudaraan kembar. Kedua tokoh utama novel ini, yaitu Odive dan Olive Crooks, memiliki nasib dan sifat berbeda. Odive Crooks mengalami kecelakaan yang mengakibatkan wajah sebelah kanannya rusak, sehingga selama dua tahun dia tidak mau keluar dari apartemen tempat dia dan Olive tinggal. Hal itu membuat dirinya menjadi seorang gadis yang pendiam, dingin, dan tidak menyenangkan. Diam-diam dia menyimpan iri dan dendam terhadap kembarannya karena kembarannya tidak bernasib seperti dia. Suatu hari, Odive berusaha untuk melukai wajah Olive agar sama seperti dirinya. Tapi, karena kembarannya yang telah menjadi mualaf itu mengelak, secara tak sengaja belati yang dipegang Odive menancap di leher Olive. Dan dari sebuah surat yang datang dari sahabat Olive, Odive akhirnya tahu bahwa Olive telah menyiapkan biaya yang besar untuk Odive untuk melakukan operasi plastik. Odive benar-benar menyesal telah membunuh Olive. Akhirnya ia memutuskan untuk berpura-pura menjadi Olive untuk mengelabui teman-teman Olive. Dan karena ia tidak mau orang lain tahu bila Olive mati, maka mayat Olive dibaringkan di bath tub kamar mandi apartemennya dan diberi cairan formalin agar mayatnya awet. Tapi suatu hari, ada yang mencuri mayat Olive.

Keunggulan novel Galang Lufityanto ini yaitu: gaya bahasa sang pengarang seperti gaya bahasa novel terjemahan; pengungkapan cerita yang sederhana dan mudah dimengerti; tema yang diangkat juga sederhana; dan cerita sangat menarik sehingga membuat pembaca tidak ingin berhenti membaca novel ini walaupun hanya sebentar. Galang yang aktif di berbagai organisasi, di antaranya sebagai Dewan Pendiri Yayasan Komparasi "mendidik Bangsa" dan anggota Paguyuban Pengarang Adicita Grup ini bukanlah tipe penulis yang menggarap buku dengan serampangan, terbukti dengan setting tempat yang sangat detail, yaitu di Australia.

Tapi, novel garapan pemuda yang lahi di Yogyakarta, 23 Mei 1981 ini masih ada kekurangannya. Isi novel yang menarik tidak bisa membuat orang tertarik begitu saja. Tetap yang menentukan adalah cover buku. Sayang sekali, cover novel ini tidak terlalu menarik. Lalu, setting waktunya tidak terlalu jelas. Walaupun begitu, secara keseluruhan novel ini sangat bagus dan menarik, juga tidak terduga akhir ceritanya.

Tokoh-Tokoh dan Penokohan
Odive Crooks kecil:
sering banyak bergerak dan aktif > Terutama Odive yang sering banyak bergerak (hlmn. 60)

Olive Crooks kecil:
cengeng dan peka > Ia yang paling sering menangis. Tapi Olive pulalah yang paling peka dengan... (hlmn. 61)

Olive Crooks dewasa
-ceria > Wanita ceria itu kemudian... (hlmn. 19)
-cekatan > Olive membereskan arsip yang ditinggalkan atasannya dengan cekatan. (hlmn. 65)
-mempesona > Satu lagi orang yang terpesona pada Olive. (hlmn. 68)
-baik > Olive orang yang baik. (hlmn. 160)
-paranoid > "Mungkin aku mengidap paranoid atau apalah itu. ..." (hlmn. 79)

Odive Crooks dewasa:
-pendiam > Gadis buruk muka itu lebih banyak diam. (hlmn. 19)
-tidak menyenangkan > "... orang pingitan seperti aku?" tandasnya dengan nada yang tidak menyenangkan. (hlmn. 78)
-dingin > Odive tidak menjawab. Dingin. (hlmn. 79)
-kasar > Ia membanting pintu di belakangnya. (hlmn. 151)

Andrew Crooks (ayah si kembar):
selalu ingat keluarga > ..., hal terakhir yang sempat dilakukannya adalah membayangkan wajah Julie dan kedua anak kembarnya. (hlmn. 62)

Julie Crooks (ibu si kembar):
mengkhawatirkan suaminya > "Tapi haruskah sejauh itu?" (hlmn. 40)

Jason Byrne:
(pengidap) necrophilia (kelainan suka berhubungan seks dengan mayat) > "Orang itu...? Si necrophilia." (hlmn. 78)

Arif:
-tertarik pada Olive > Bohong bila ia tidak tertarik padanya. (hlmn. 84)
-menarik/kharismatik > Ia toh tidak buta, dan ia benar-benar sadar bahwa lelaki itu menarik. (hlmn. 18)

Charles:
pendendam > "... Agar aku membalaskan dendamnya!" (hlmn. 195)

Dr. Nielsen Stark:
tertarik pada Olive > Nielsen selalu saja berseloroh dalam hati. Andai saja ia tiga puluh lima tahun lebih muda. (hlmn. 68)




ahaha... aku ngarang banget deh bikin resensi ini. ga ada yang dijadiin pegangan kecuali tuh novel. tapi overall this novel got my two thumbs up!

yah yah, at least aku udah berusaha kan? :)




written from the deepest mind,
Dita D Palupi

2 comments:

  1. LHOOH...
    Itu novelnya sapa...?
    Kok kayak punya temenQ paz MTz..?

    ReplyDelete
  2. novelku.
    iya ta? hohoho... penerbit ga bikin satu kaleee... hohoho...

    ReplyDelete