Wednesday, November 14, 2012

sastra inggris

hey fellas. what's up? after all of these tired days, i'm fine, thanks :)

i'm going to tell you guys something.

kalian mungkin udah baca posting-postingku sebelum-sebelumnya. di sana pasti tertera secara implisit atau eksplisit (err... i forget) bahwa aku masuk sastra inggris di Universitas Airlangga dengan jalur snmptn tulis (ipc). nah, you should know some things.

first, i chose english department with some reasons. aku berminat banget sama bahasa, terutama bahasa inggris (waktu itu) dan spanyol. and i'm able in it. walaupun kalian semua yang menganggap aku mampu di eksak, sorry, that's not my world. duniaku ada pada ketatabahasaan dan grammar dan vocabularies dan dan dan yang lain. jadi, maaf sekali pada MIPA yang sudah setia menemaniku selama sd-smp-sma, i should dump you all. bye. lalu, aku adalah orang yang sangat sangat sangat malas, terutama dalam hal memikirkan hal-hal yang berat semacam, yah, trigonometri dan teman-temannya itu. dan aku berpikir bahwa, i'm so damn interested in english language and so damn able in it (nyuombooong -_-), so why i should take something hard that i even hate like medical school or some other what like that? so, yeah, here i am, with my head and my heart, ready to struggle in this lovely department.

second, i can, so i'm here,not i can because i'm here. banyak banget orang yang salah paham bahwa aku bisa bahasa inggris karena aku anak sastra inggris. hey! aku ga akan masuk sastra inggris kalo aku ga bisa. aku sadar akan kemampuan yang dikasih Allah ke aku. kebanyakan orang salah pemahaman tentang 'kemampuan bahasa seseorang itu ada ketika dia sudah masuk ke jenjang perkuliahan'. padahal, seseorang itu bisa masuk dan berkecimpung di departemen ini karena dia mampu dalam berbahasa inggris, bukan karena setelah masuk di sini dia baru bisa. memang banyak ilmu yang tidak diajarkan saat sekolah dulu. tapi, setidaknya dia memegang dasar ilmunya, kan?

third, not always hard, not always easy. i mean, walaupun aku dianggap expert sama temen-temenku di sekolah dulu masalah bahasa inggris, tapi ternyata banyak yang lebih ahli dari aku. aku jadi keliatan kayak anak biasa pake banget. yah, you know what i mean. ga ada istimewa-istimewanya kayak dulu hahaha (apasiiih duh). dan mereka menguasai kosa kata lebih banyak dari aku. dan di perkuliahan, kosa kata yang kita anggap asing itu jadi biasa banget, malah dianggep lumrah. wow. so wow. tugasnya sih nyantai, tapi it's just the beginning, belum entar-entarnya kayak apa, aku juga ga tau hehehe

hm... mungkin segini dulu aja ya. ga tau, tiba-tiba stuck nih hehehe

adios! :)

Thursday, November 8, 2012

tentang menilai dan dinilai

i'm wondering.

i'm wondering why some people can easily say, "that's so childish!" or "eww... that's disgusting..." or "you're not better than me, thought!" althought those people ain't that good if they're compared with the ones that they comment to.

that's only the case.

hei, sebenernya kita kan tau kalo semua manusia itu ga sempurna, full of flaws althought there are so many people that looked so flawless. tapi kan kita ga bisa men-judge orang semau kita, sekehendak mulut kita mau ngomong apa. walapun pikiran kita berkata begitu, tapi ga perlu juga kali' diomongin. jatuhnya jadi rasan" alias ghibah. itu pun kalo bener. kalo salah? jadi fitnah!

memang, kata ning saya di pondok dulu, "manusia memang tidak sempurna. tapi apa salahnya kalo dia berbuat mendekati sempurna?" ya kalo saya bilang sih, ga salah, ning. namanya juga usaha. tapi itu bukan berarti menghilangkan ketidakmampuan yang ada. yang dimaksud dengan 'berbuat mendekati sempurna' itu berlaku baik pada siapa saja, berkhusnudzon pada semua makhluk Allah (yang, saya akui, susah sekali -_-), bertaqwa (terkadang kita melewatkan yang satu ini), menutupi kekurangan dengan kelebihan yang ada, dan lain-lain sesuai penafsiran pembaca sekalian. mengapa demikian? bayangkan jika manusia tidak paham akan arti kesempurnaan. mereka akan melakukan segala sesuatu dengan asal-asalan, tidak mau berusaha melakukan yang terbaik, acuh tak acuh akan usaha yang dilakukan, tidak peduli pada hasil akhir, dan lain sebagainya. sebaliknya, jika manusia terlalu terpaku pada kesempurnaan, manusia akan menganggap bahwa kekurangan yang semestinya wajar saja, adalah sebuah aib besar, cacat tak termaafkan, bahkan bisa membuat depresi. seakan sempurna adalah sesuatu yang wajib dan harus.

itulah mengapa, kita sebagai manusia harus paham bahwa ada kalanya kita harus berlaku mendekati sempurna, ada kalanya kita harus menerima kekurangan yang ada pada diri kita. balance sajalah. dan jangan terlalu muluk-muluk mengharapkan kesempurnaan yang hakikinya adalah milik Allah.

kemudian masalah menilai atau men-judge. manusia berhak menilai segala sesuatu dari pandangan subjektifnya, walaupun lebih baik melihat dari pandangan objektif. manusia boleh menilai segala sesuatu dari pandangannya sendiri. namun, tidak semua ha bisa dinilai begitu saja sesuai kehendak hati yang bersangkutan. bisa saja yang dilihat itu hanya luarnya. tanpa mengetahui hal yang sebenarnya dari dalam, dia tidak akan bisa melihat kebaikan dari sesuatu atau seseorang yang hanya dilihatnya sekilas. makanya mengapa ada istilah 'tabayyun' atau 'check and recheck' pada suatu permasalahan, agar kita bisa melihat sesuatu itu secara objektif.

lalu, masalah dinilai. manusia suka dinilai baik-baik dan tidak suka dinilai buruk. penilaian orang lain bisa menjadi suatu reputasi bagi seseorang. jika dikaitkan dengan sosiologi, hal ini disebut 'labelling theory', suatu teori yang menyatakan bahwa jika seseorang sudah terlanjur dinilai seperti itu oleh orang lain, maka ia akan cenderung bersikap seperti apa yang dijulukkan padanya. dan teori ini banyak terjadi di lingkungan saya. terkadang pun saya terkena labelling theory tersebut :P

nah, bagaimana menyikapi penilaian orang lain yang tidak mengenakkan?

santai saja. ambil positifnya. penilaian itu menandakan dia perhatian pada kita. atau dia iri pada kemampuan kita. atau memang kita tidak cocok berlaku seperti itu pada orang lain, sehingga penilaian itu bisa kita jadikan bahan introspeksi. jujur, saya suka dinilai dan dikritik. jika saya salah, saya lebih suka orang yang tau kesalahan saya itu berbicara langsung di hadapan saya walau akhirnya akan saya debat sedikit. namun, setelah itu saya akan sadar bahwa saya memang salah dan dia hanya mengingatkan saya. lebih baik seperti itu, daripada sindir-menyindir di jejaring sosial atau bahkan di dunia nyata.

dan kita ketika menilai, sebaiknya dengan penilaian objektif. lalu, gunakan kata-kata yang baik dan sopan. tidak ada yang ingin dicela, kan? lalu, jangan su'udzon atas apa yang dilakukan oleh orang yang tidak kita suka sikapnya itu. tabayyun dulu, pasti ada alasan mengapa dia bersikap seperti itu. kemudian, ingatkan dengan baik. sebaiknya jangan dibuat bahan omongan dengan orang lain. jika memang tidak ingin membicarakannya dengan orang tersebut, simpan saja dalam hati. jangan menyebarkan aib orang lain, karna karma itu ada dan berlaku untuk semua orang.

*sadar*

kok kata-kataku jadi baku semua ya? ("--)a

yaudah lah, guys. gitu aja. just share, no offense :)

Tuesday, November 6, 2012

being hit was so...

no chit chat for this time, guys. i'm in terrible mood.

why?

you know, this afternoon, approximately 3 pm, i got hit by a taxi. yes, i fell down to the road.

gini nih ceritanya...

jadi aku mau nyebrang pake motor, aku udah ngasi riting dan aku udah ati-ati. jalanan waktu itu macet banget dan aku sama temenku. kita pake motor yang beda.

lalu pas udah lumayan sepi dari arah kanan dan orang-orang pada nyebrang, aku dan temenku pun nyebrang...

and it happened so fast.

dari arah kiri aku ditabrak taksi.

aku pikir aku ga bakal jatuh. tapi ternyata itu supir taksi bukannya ngerem malah nambah gas sedikit. aku kehilangan keseimbangan dan... yah... jatuh deh ._.

dan jatuhku ga bagus-bagus amat juga posenya --" untung aku pake masker, jadi mukaku ga keliatan itu tukang taksi --"

aku jatuh sambil tangan kananku nyangga badan. dengkul kanan udah nyosorin itu aspal dan aku ga percaya kalo si variyes (motorku) udah tumbang geletakan gitu aja di sebelahku. temenku bantuin aku bangun, dan kami menepi. jalanan jadi tambah macet ga karuan ngeliat sedikit drama itu. dan setelah kami menepi, jalanan mulai teratur lagi.

aku emosi. malu. sakit. semuanya campur aduk jadi satu. kudu muntap (nyemprot, red.) ke segala penjuru. well, aku malu banget diliatin orang banyak. aku ditanyain orang-orang, "gapapa ta mbak?" dan aku cuma jawab, "iya pak, gapapa kok".  aku udah capek, ngantuk, pengen cepet pulang, lha kok kena kejadian gitu ya ga nyangka juga --"

dan kuliat taksi yang tadi nabrak aku nepi juga, mungkin mau ganti rugi atau apalah gatau. ternyata supir taksi itu nyamperin aku dan tanya, "gapapa ta mbak? mbaknya sih ga riting." ya langsung tak sentak, "aku lo riting, pak!" dan si supir taksi itu ngotot, "mana mbak?" (pikirku, yo kasep lah pak, wes ket mang riting e ket ditakokno saiki. bodo ta piye seh --"). yaudah, daripada memperpanjang masalah, aku bilang, "halah yawes pak, wong aku wes jatuh kok. ate lapo meneh?" dan keliatan banget itu bapak ketakutan, takut kumintain ganti rugi paling hahaha yah, si bapak udah mau nyoba ngotot, tapi karna akunya ga minta apa-apa, dianya lega juga.

terakhir mau pisah sama si supir taksi (najis!), dia bilang, "lain kali ati-ati, mbak. gapapa kan mbaknya?" dan aku langsung nyaut tanpa ngelepas maskerku, "iya iya pak! aku wes kadung jatuh! yaweslah!". si bapak sok-sok ngulurin tangan buat salaman lagi, ya kutolak lah, wong bukan mahram kok. dan akhirnya itu bapak dengan taksinya melenggang dengan (gatau deh) sombong atau apa. dan aku baru sadar kalo ada penumpangnya tadi di bagian belakang taksi itu ._.

setelah itu tukang taksi pergi, temenku bilang, "ngombe o sek ae. kaget kan mang. aku yo kaget kok." tapi kutolak, "ayo ndang muleh. wes pegel ngene digarai, duuuh mangkelno pancen iku supir." dan aku udah nyetater motor sampe kemudian ada bapak-bapak nyamperin aku nawarin minum bentar di warungnya. aku bilang, "gausa pak, makasih. aku bawa minum kok" yang akhirnya kukeluarin dan kuminum sampe abis. padahal itu minuman soda dan tumben aku minum sampe abis ._.

yaudah, selama minum itu aku ngobrol sama temenku deh akhirnya ckckck

setelah selesai, kami siap-siap balik ke rumahku. sebelum aku melaju, ada bapak-bapak yang tanya dari jauh, "gapapa ta mbak?" dan aku sauti, "iya gapapa kok pak" dan aku pun melaju pulang dengan temenku tadi...

pesenku: kalo kamu emang udah riting dan kamu ditabrak, jangan matiin ritingmu sampe pelaku nyamperi kamu. tunjukin kalo kamu emang bener-bener korban dalam kejadian tabrakan. kalo kamu kuat malu, tuntut aja itu orang di depan orang banyak, toh saksinya banyak dan kamu emang korban di situ.

keep riding safely yak :)