Sunday, February 10, 2013

L.O.V.E.

L.O.V.E., atau yang orang Indonesia dan d'Bagindas bilang sebagai C.I.N.T.A. (jangan nyanyi, guys), adalah hal yang sulit sekali dipahami oleh akal pikiran manusia. selayaknya hal-hal yang gaib (pasti bayangin setan dkk, padahal ya belum tentu mhihihi), cinta itu ga keliatan, ga terpikirkan, tapi hanya bisa dirasakan. kayak angin gitu deh, ada tapi bentuknya abstrak, ga bisa diliat.
 
kadang kita bertanya-tanya, cinta itu gimana sih? gimana cara mengetahui cinta? ada apa dengan cinta? (ini mah judul film -_-) dan lain sebagainya.
 
hmm... padahal, seperti yang kita tau (atau gatau, ya aku gatau lagi ehehehe), cinta itu berkaitan dengan hati, bukan otak. cinta itu dirasakan, bukan dipikirkan. oke lah kalo kita mencoba mikirin tentang cinta, yang kita dapat mungkin cuma lima huruf yang kalo kita ulang-ulang membacanya, kita ga bakal dapet satu makna pun. yang ada, kita malah bingung dengan kata CINTA itu sendiri. lain lagi kalo kita merasakan cinta. kita akan dapat banyak hal, banyak arti, banyak definisi, banyak interpretasi, dan apalah itu semua, pokoknya kamu bakal dapet banyak sekali jika merasakan cinta, bukan memikirkan cinta.
 
nah, terkadang banyak sekali orang yang memaksakan diri untuk mencintai sesuatu, atau bahkan seseorang. padahal, cinta ga bisa dipaksain. kayak misalnya, kamu cinta banget sama warna merah atau hitam. ketika kamu ditanya apa alasanmu bisa suka warna tersebut, pasti kamu cuma bisa bilang 'ya aku suka aja. ga ada sebabnya, pokoknya suka aja sama warna itu'. ya sama, mencintai sesuatu atau seseorang juga ga bisa dijelaskan apa alasannya. cinta itu ya begitu, pokoknya cinta. kalo masih mencari alasan untuk mencintai, itu masih menjadi wilayah otak untuk memikirkan alasan. padahal, cinta itu wilayahnya hati untuk merasakan. jadi, kalo kamu mencintai sesuatu atau seseorang karena suatu alasan tertentu, begitu alasan itu hilang, maka cintamu bisa dipastikan akan hilang seiring alasan itu pergi dari pikiranmu. padahal cinta ga begitu.
 
banyak sekali cerita-cerita cinta yang kita tau, misalnya Romeo dan Juliet, Laila dan Majnun, dan lain sebagainya. kadang ada cerita cinta yang berakhir bahagia, dan ada yang berakhir sedih, bahkan tragis. ketika kita mendengar cerita-cerita tersebut, kita mungkin berpikir, "mengapa tokoh ini harus cinta kepada tokoh ini?", "mengapa mereka tetap saling mencintai walaupun banyak sekali yang menentang?", "mengapa mereka rela mati demi orang yang mereka cintai?" dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. satu jawaban untuk seluruh pertanyaan tersebut, karena mereka saling mencintai dan mereka tidak punya alasan untuk itu. sudah. ini hanya bisa didapat ketika kita merasakan cinta, bukan memikirkan cinta (agak mengulang dari atas, gapapa ya ehehehe). jika misalnya Majnun berpikir bahwa orang tua Laila tidak akan setuju dengan cinta mereka dan akhirnya Majnun menyerah, apakah akan ada cerita Laila dan Majnun? akankah Majnun menjadi segila itu karena memikirkan cinta? lalu ketika Romeo menyerah atas keputusan orang tua Juliet, apakah akan ada cerita Romeo dan Juliet? akankah akhirnya Romeo mati? belum tentu. Majnun dan Romeo tidak menyerah atas cinta mereka. bahkan mereka rela menjadi gila, bahkan mati sekalipun, untuk memperjuangkan cinta mereka. walaupun pada akhirnya mereka tidak bisa bersatu.
 
jika cinta dipikirkan, pasti yang terpikir bukan cinta itu, tapi orang yang dicintai oleh orang yang mencinta tersebut.
 
namun, tidak semua cerita cinta itu sedih. masih banyak cerita cinta yang indah dan mengharukan. dan jika memang ditakdirkan, cinta pasti akan menemukan jalan untuk bertemu dengan cintanya. dan, sekali lagi, itu dengan dirasakan, bukan dipikirkan.
 
dan perlu diketahui, cinta tertinggi dan tersuci hanyalah cinta seorang hamba kepada Tuhannya. itulah cinta abadi dan tersuci, yang bahkan seorang ahli pun tidak akan bisa menjelaskannya melalui rumus dan sastrawan terbaik pun tidak akan bisa menggambarkannya dengan kata-kata terindah sekalipun.
 
jadi, pahamilah cinta dengan hati. selamat mencinta :) 

2 comments:

  1. 'dan perlu diketahui, cinta tertinggi dan tersuci hanyalah cinta seorang hamba kepada Tuhannya.'

    ini aku suka banget, bu ustadzah. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bu ustadzah jare -_-

      tapi bener kan kalimatku, syekh? :D

      Delete